Kelompok Sosial Era Digital - Dinamika Kelompok Sosial

quguru. Kelompok sosial telah mengalami transformasi. Ada perbedaan yang mencolok antara kelompok sosial era digital dengan kelompok sosial klasik. Untuk itu, di sini kita akan mendalami Kelompok Sosial Era Digital - Dinamika Kelompok Sosial untuk memberikan perspektif yang lebih mendalam.


Kelompok Sosial mengalami transformasi sangat cepat di era digital ini. Dalam masyarakat tradisional, wilayah geografis dan ciri-ciri primordial menjadi faktor penentu kelompok sosial tidak berlaku lagi di era digital ini. Kini kelompok sosial mengalami transformasi karena teknologi digital.
Perkembangan teknologi informasi melahirkan kelompok sosial baru atas dasar minat dan kepentingan dan disatukan oleh jaringan sosial
sumber foto: pixabay.com




Dinamika [Transformasi] Kelompok Sosial


Umat manusia sekarang sudah berada dalam era digital. Era yang disebut juga era informasi atau era teknologi informasi. Ini adalah periode yang ditandai dengan hadirnya dominasi teknologi digital hampir dalam semua aspek kehidupan. Teknologi ini mencakup komputer, internet, media sosial, perangkat mobile, dan berbagai alat digital lainnya yang mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan bersosialisasi.


Perubahan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa kita ke dalam era digital. Salah satu ciri era ini adalah masifnya penggunaan media sosial yang mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk cara kita berinteraksi dan membentuk kelompok sosial.


Dalam era digital ini, konsep dan dinamika kelompok sosial juga mengalami transformasi yang signifikan. Penggunaan media sosial, jaringan digital, dan teknologi komunikasi telah mengubah cara kita berhubungan, bekerja, dan bersosialisasi.


Materi ajar ini disusun sebagai kelanjutan dari kajian teori klasik tentang kelompok sosial. Dalam materi ini kita akan melihat adanya perubahan konsep dan teori kelompok sosial. Perubahan itu dipicu oleh kemajuan dalam berbagai bidang, terutama teknologi transpotasi dan informasi.


Dalam bagian ini, kita akan mendalami pandangan para sosiolog kontemporer yang menyoroti perubahan pola hubungan sosial. 




Kelompok Sosial Dalam Era Digital


Di bawah ini akan kami paparkan konsep dan teori kelompok sosial era digital yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi kontemporer. Mereka telah menganalisis fenomena kelompok sosial zaman ini.


Semoga pandangan dan teori mereka memberikan perspektif baru kepada pembaca dalam memandang fenomena kelompok sosial zaman sekarang.


Kami hanya memilih beberapa ahli. Bila ingin mendalami kelompok sosial dan dinamika hubungan antar kelompok sosial, Anda bisa mendalami tema ini dan mengeksplorasi pandangan dari ahli-ahli sosiologi yang tidak disebutkan di sini.



1. Zygmunt Bauman (1925-2017)


A. Riwayat Singkat Bauman


Zygmunt Bauman adalah seorang sosiolog asal Polandia. Ia lahir pada 19 November 1925 di PoznaƄ, dan meninggal pada 9 Januari 2017 di Leeds, Inggris.


Karyanya mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan sosial, termasuk modernitas, postmodernitas, globalisasi, konsumerisme, dan identitas. Selama berkarir, Bauman menghasilkan beberapa karya penting. Konsep "liquid modernity" adalah salah satu kontribusi penting Bauman. Ia menggunakan istilah ini untuk menggambarkan kondisi masyarakat modern yang ditandai oleh perubahan cepat, ketidakpastian, dan fleksibilitas.





Meskipun sudah meninggal, karya-karya Bauman tentang "liquid modernity" dan perubahan dalam struktur sosial tetap sangat relevan. Ia membahas bagaimana perubahan sosial yang cepat mempengaruhi identitas dan kelompok sosial.


Bauman menggambarkan kelompok sosial dalam masyarakat modern sebagai entitas yang cair dan tidak stabil. Dalam "liquid modernity," struktur sosial menjadi lebih fleksibel, berubah dengan cepat, dan sering kali bersifat sementara. Kelompok sosial dalam konteks ini tidak memiliki ikatan yang kuat dan permanen seperti pada masyarakat tradisional.




B. Kelompok Sosial Menurut Zygmunt Bauman


1. Pengertian Kelompok Sosial


Lewat konsep "liquid modernity," Bauman menggambarkan kelompok sosial dalam masyarakat modern sebagai entitas yang cair dan tidak stabil. Masyarakat modern era digital memiliki struktur yang lebih fleksibel, berubah dengan cepat, dan sering kali bersifat sementara.


Kelompok sosial dalam era digital tidak memiliki ikatan yang kuat dan permanen seperti yang terdapat pada masyarakat tradisional.


2. Karakteristik Liquid Modernity


Situasi masyarakat pada era Liquid modernity ditandai oleh beberapa fenomena baru yang tidak pernah ada pada zaman sebelumnya. Fenomena-fenomena itu menjadi karakteristik liquid modernity, di antaranya seperti yang disebutkan di bawah ini.

  1. Ketidakpastian dan Ketidakstabilan: Dalam "liquid modernity," masyarakat mengalami perubahan yang cepat dan terus-menerus, sehingga menciptakan ketidakpastian dan ketidakstabilan. Dalam situasi seperti itu, individu mencari kelompok sosial untuk menemukan stabilitas sementara dan rasa keterhubungan di tengah ketidakpastian ini.
  2. Hubungan yang Fleksibel: Dalam liquid modernity, kelompok sosial dibentuk berdasarkan hubungan yang fleksibel dan adaptif, yang mudah dibentuk tetapi gampang dibubarkan karena sesuai dengan kebutuhan dan konteks.Interaksi dalam kelompok sosial juga sering kali bersifat jangka pendek dan tidak memiliki komitmen untuk jangka panjang.
  3. Koneksi Digital: Dalam liquid modernity, teknologi dan digitalisasi memainkan peran penting dalam pembentukan kelompok sosial. Media sosial dan platform digital memungkinkan individu terhubung dan berinteraksi tanpa batasan geografis. Kelompok-kelompok sosial sering kali terbentuk di sekitar minat atau isu tertentu dan dapat dengan cepat berkembang atau memudar sesuai tren dan perubahan sosial.
  4. Komunitas Sementara: Banyak kelompok sosial dalam "liquid modernity" bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan atau proyek yang spesifik dan segera bubar setelah tujuan tercapai. Individu sering bergabung dengan berbagai kelompok sosial secara bersamaan atau berurutan, sesuai kebutuhan dan minat mereka.


3. Realitas Liquid Modernity dalam Masyarakat


Secara nyata liquid modernity atau kelompok modernitas cair ini dapat kita temukan dalam beberapa bentuk konkrit seperti disebutkkan di bawah ini :


a. Media Sosial dan Komunitas Online

Liquid modernity terbangun lewat media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Media sosial adalah platform utama di mana para anggota kelompok sosial cair ini berinteraksi. Kelompok ini biasanya terungkap dalam bentuk Komunitas Online yang dibentuk untuk mewadahi kesamaan hobi, minat, atau isu sosial tertentu.


Contoh: kelompok-kelompok aktivis yang terbentuk untuk mendukung gerakan sosial seperti #MeToo atau Black Lives Matter yang dengan cepat terbentuk untuk mengumpulkan dukungan global.



b. Kelompok Proyek dan Kolaborasi

Dalam lingkungan kerja, proyek-proyek kolaboratif sering kali melibatkan pembentukan tim sementara yang dibubarkan setelah proyek selesai. Ini mencerminkan fleksibilitas dan ketidakstabilan kelompok sosial dalam "liquid modernity."


Contoh: Tim proyek di perusahaan teknologi yang dibentuk untuk mengembangkan produk baru dan dibubarkan setelah produk diluncurkan.



c. Acara dan Festival Sementara

Festival, konser, dan acara-acara sejenis lainnya sering kali menciptakan kelompok sosial sementara yang terikat oleh pengalaman bersama.


Contoh: Pengunjung festival musik seperti Coachella atau Tomorrowland yang membentuk komunitas sementara selama acara berlangsung.



d. Kelompok Dukungan Online


Dalam era digital juga sering muncul kelompok dukungan untuk isu-isu kesehatan mental atau kondisi medis tertentu. Kelompok ini sering terbentuk di platform online, memberikan dukungan emosional dan informasi bagi anggotanya.


Contoh: Grup Facebook atau forum online untuk penderita penyakit kronis atau orang yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.



C. Kesimpulan


"Liquid modernity" adalah konsep yang mencerminkan perubahan signifikan dalam cara kelompok sosial terbentuk dan berfungsi di era digital. Latar belakang munculnya konsep ini mencakup globalisasi, teknologi digital, ekonomi pasar yang fleksibel, dan peningkatan individualisme.


Karakteristik utama yang membedakan "liquid modernity" dari kelompok sosial masa sebelumnya meliputi fleksibilitas dan ketidakstabilan, konektivitas global, individualisme dan perubahan identitas, komunikasi digital, pembentukan kelompok berdasarkan proyek sementara, serta anomie dan keterasingan. Memahami perbedaan ini membantu kita menghargai dinamika sosial yang kompleks dan tantangan yang dihadapi dalam menjaga kohesi sosial di era modern.




2. Manuel Castells


A. Biografi Singkat Manuel Castells


Manuel Castells adalah seorang sosiolog Spanyol yang lahir pada tanggal 9 Februari 1942. Ia dikenal luas karena karyanya tentang masyarakat informasi, komunikasi, dan jaringan digital.


Castells memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Paris dan telah mengajar di berbagai institusi ternama, termasuk Universitas California, Berkeley, di mana ia menjadi profesor sosiologi dan perencanaan kota dan wilayah.


Castells juga telah menulis banyak buku dan artikel yang berpengaruh, termasuk trilogi "The Information Age: Economy, Society and Culture," yang membahas bagaimana teknologi informasi mengubah struktur ekonomi dan sosial.



B. Kelompok Sosial menurut Manuel Castells


Menurut Manuel Castells, kelompok sosial dalam masyarakat modern seringkali terbentuk dan berfungsi melalui jaringan digital. Castells memperkenalkan konsep "network society" (masyarakat jaringan), di mana teknologi informasi dan komunikasi menjadi dasar utama dalam pembentukan dan pengoperasian kelompok sosial.


Dalam masyarakat jaringan ini, hubungan antar individu dan kelompok tidak lagi terbatas oleh batasan geografis tetapi lebih ditentukan oleh keterhubungan melalui jaringan digital.



C. Proses Pembentukan Kelompok Sosial Menurut Manuel Castells


1. Teknologi Informasi sebagai Katalisator


Teknologi informasi, khususnya internet dan media sosial, berperan sebagai katalisator utama dalam pembentukan kelompok sosial. Teknologi ini memungkinkan setiap individu terhubung dan berinteraksi dengan individu lain secara mudah tanpa halangan batasan geografis.


Di tengah fenomena teknologi informasi semakin membudaya, muncul banyak interaksi antar individu yang membuat mereka menciptakan jaringan kelompok sosial yang melintasi ruang geografis seluruh dunia.



2. Koneksi Digital


Individu bergabung dengan orang lain dalam jaringan digital berdasarkan minat, tujuan, atau kebutuhan tertentu. Platform digital seperti media sosial, forum online, dan aplikasi pesan instan menjadi tempat utama untuk interaksi ini yang memungkinkan mereka membentuk ikatan sosial berdasarkan tujuan-tujuan tertentu.




3. Pembentukan Identitas Kolektif


Melalui komunikasi dan interaksi online ini, individu mengembangkan identitas kolektif yang mendefinisikan kelompok sosial mereka dan membedakan mereka dengan yang lain.


Identitas itu mencakup nilai-nilai yang diperjuangkan, norma-norma bersama, dan tujuan bersama yang diadopsi oleh setiap anggota kelompok dan diperjuangkan di wilayahnya masing-masing.



4. Mobilisasi dan Aksi Kolektif


Teknologi digital memungkinkan mobilisasi cepat untuk aksi-aksi kolektif, seperti kampanye sosial, gerakan politik, atau kegiatan komunitas.


Mobilisasi dan aksi cepat yang dilakukan di tempat-tempat yang berbeda sejauh para anggotanya berada dalam setiap wilayah geografis.


Semuanya itu terjadi karena adanya koordinasi antar anggota yang terbangun lewat jaringan digital. Jadi, jaringan digital yang menyatukan para anggota kelompok mempercepat proses koordinasi dan pelaksanaan aksi.



D. Karakteristik Kelompok Sosial Menurut Manuel Castells



1. Konektivitas Global


Kelompok sosial dalam masyarakat jaringan tidak dibatasi oleh lokasi geografis. Sejauh setiap individu di seluruh dunia memiliki tujuan yang sama dan mau bersama-sama memperjuangkan tujuan itu, mereka bisa membangun interaksi yang intensif.


Semua itu terjadi karena para anggotanya yang dapat berasal dari berbagai belahan dunia, terhubung satu sama lain melalui teknologi digital.



2. Struktur Jaringan


Kelompok sosial memiliki struktur yang mirip dengan jaringan, di mana ada node (individu atau entitas) yang saling terhubung melalui berbagai jenis hubungan. Struktur ini fleksibel dan dapat berubah sesuai kebutuhan.



3. Dinamis dan Adaptif


Kelompok sosial dalam masyarakat jaringan bersifat dinamis dan adaptif, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi, informasi, dan konteks sosial.



4. Diversitas


Karena tidak ada batasan geografis, kelompok sosial ini cenderung lebih beragam, mencakup berbagai latar belakang budaya, etnis, dan sosial.



5. Interaktivitas dan Partisipasi Aktif


Anggota kelompok sosial diharapkan berpartisipasi secara aktif dalam komunikasi dan kegiatan kelompok, sering melalui media digital seperti chat, video conference, dan media sosial.




E. Realitas Kelompok Sosial dalam Masyarakat



1. Gerakan Sosial Digital


Contoh nyata dari kelompok sosial dalam masyarakat jaringan adalah gerakan sosial yang dimobilisasi melalui media sosial. Gerakan seperti Arab Spring, #MeToo, dan Black Lives Matter menunjukkan bagaimana kelompok sosial dapat dengan cepat terbentuk dan beraksi secara global melalui teknologi digital.



2. Komunitas Online


Platform seperti Reddit, Discord, dan Facebook Groups menyediakan ruang bagi individu untuk membentuk komunitas berdasarkan minat bersama, seperti hobi, dukungan kesehatan mental, atau diskusi politik.



3. Jaringan Profesional


LinkedIn adalah contoh bagaimana jaringan digital digunakan untuk membentuk kelompok sosial profesional. Anggota dapat berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun hubungan profesional tanpa batasan geografis.



4. E-commerce dan Marketplace


Komunitas pembeli dan penjual di platform e-commerce seperti eBay dan Amazon, serta marketplace peer-to-peer seperti Etsy, menunjukkan bagaimana kelompok sosial ekonomi dapat berkembang di dunia digital.



5. Pendidikan dan Pembelajaran Online


Platform pembelajaran seperti Coursera, edX, dan Khan Academy membentuk komunitas pembelajar global yang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.




F. Kesimpulan


Manuel Castells memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana teknologi informasi dan komunikasi membentuk kelompok sosial dalam masyarakat modern. Kelompok sosial menurut Castells terbentuk melalui jaringan digital yang menghubungkan individu dari berbagai lokasi geografis.


Karakteristik utama kelompok sosial ini meliputi konektivitas global, struktur jaringan yang fleksibel, dinamika dan adaptabilitas, diversitas, serta interaktivitas dan partisipasi aktif.


Realitas kelompok sosial dalam masyarakat jaringan terlihat dalam gerakan sosial digital, komunitas online, jaringan profesional, marketplace digital, dan platform pembelajaran online, yang semuanya menunjukkan transformasi signifikan dalam cara kita berinteraksi dan membentuk kelompok sosial di era digital.




3. Anthony Giddens



A. Biografi Singkat Anthony Giddens


Anthony Giddens, lahir pada 18 Januari 1938. Ia adalah seorang sosiolog Inggris yang terkenal karena teori strukturasi dan pandangannya tentang globalisasi dan modernitas. Giddens mendapatkan gelar Ph.D. dari King's College, Cambridge.


Ia mengajar di berbagai universitas terkemuka. Ia juga menjabat sebagai direktur London School of Economics and Political Science (LSE).


Karya Giddens mencakup berbagai topik seperti modernitas, politik, dan perubahan sosial. Ia juga dikenal sebagai penulis buku-buku terkenal seperti "The Constitution of Society" dan "Modernity and Self-Identity."




B. Pengertian Kelompok Sosial Menurut Anthony Giddens


Anthony Giddens tidak secara spesifik memusatkan teorinya pada era digital, karena sebagian besar karyanya mendahului ledakan teknologi digital dan media sosial seperti yang kita kenal sekarang.


Namun, prinsip-prinsip umum dari teori strukturasi dan konsep dualitas struktur yang dia kembangkan dapat diterapkan untuk memahami pembentukan kelompok sosial di era digital.




C. Proses Pembentukan Kelompok Sosial Menurut Anthony Giddens



Interaksi Dalam Struktur Digital


Agen ( individu ) dan struktur sosial memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Giddens menyebutnya, “Dualitas Struktur.”


Yang dimaksud dengan dualitas struktur adalah adanya hubungan dua arah antara aturan yang mengatur masyarakat (struktur sosial) dan tindakan individu ( agen ) sebagai anggta masyarakat. Struktur sosial memberikan batasan, aturan dan sumber daya yang individu gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, individu ( agen ) dapat mengubah aturan dan struktur tersebut.


Contoh yang mudah dipahami, misalnya Sekolah. Di sekolah ada struktur sosial: Sekolah memiliki aturan seperti jadwal pelajaran, aturan berpakaian, dan cara penilaian.


Yang termasuk agen di sekolah adalah siswa dan guru. Struktur Mempengaruhi Agen tampak dalam kegiatan persekolahan: Siswa dan guru mengikuti aturan sekolah serta menjalankan fungsi dan perannya masing-masing. Misalnya, siswa datang tepat waktu sesuai jadwal, dan guru mengajar sesuai kurikulum.


Sedangkan bagaimana Agen Mempengaruhi Struktur terjadi jika banyak siswa dan guru merasa bahwa jadwal pelajaran terlalu padat. Mereka bisa mengusulkan perubahan. Jika perubahan disetujui, jadwal sekolah bisa diubah. Tindakan ini menunjukkan bahwa siswa dan guru dapat memodifikasi aturan sekolah.


Dengan demikian, interaksi antara agen dan struktur dalam dualitas struktur berarti bahwa aturan dan sumber daya sosial (struktur) memengaruhi cara kita bertindak, tetapi tindakan kita juga dapat mengubah aturan dan struktur tersebut. Struktur sosial memberikan kerangka bagi tindakan kita, tetapi kita juga memiliki kemampuan untuk mengubah struktur itu melalui tindakan kita.


Contoh dari sekolah, media sosial, dan tempat kerja menunjukkan bagaimana struktur dan agen saling mempengaruhi dan membentuk satu sama lain.


Dengan menggunakan perspektif Giddens, kita dapat mengidentifikasi bahwa Kelompok Sosial terbentuk lewat Interaksi dalam Struktur Digital.


Struktur Digitial tersebut dapat berupa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan forum online. Platform tersebut merupakan media kelompok sosial dan menyediakan aturan, algoritma, dan fitur yang memandu interaksi pengguna.



Sedangkan Agen adalah pengguna yang membuat profil, memposting konten, berkomentar, dan berinteraksi dengan pengguna lain sesuai dengan aturan platform tersebut.


Agen atau pengguna mengikuti aturan dan menggunakan fitur-fitur yang tersedia untuk berinteraksi dan membentuk komunitas online berdasarkan minat atau tujuan bersama. Mereka terikat oleh ketentuan dan aturan struktur digital. Namun, pengguna dapat mempengaruhi untuk mengubah struktur platform. Misalnya, jika banyak pengguna mengeluhkan fitur tertentu, penyedia platform dapat memperbarui atau mengubah fitur tersebut.




D. Realitas Kelompok Sosial dalam Masyarakat



1. Gerakan Sosial dan Politik


Contoh: Gerakan sosial seperti gerakan lingkungan atau hak-hak sipil yang menggunakan struktur sosial (seperti hukum dan media) dan sumber daya (seperti uang dan jaringan) untuk mencapai tujuan mereka.


Gerakan ini menunjukkan bagaimana agen dapat memobilisasi dan mengubah struktur sosial untuk memperjuangkan perubahan.



2. Komunitas Digital


Komunitas digital mengacu pada sebuah kumpulan manusia yang tersebar luas di berbagai wilayah dan memiliki tujuan dan cita-cita yang sama terkoneksi atau terhubung satu sama lain lewat platform sosial.


Kelompok online seperti forum diskusi, grup media sosial, dan komunitas game yang berinteraksi secara global dan fleksibel melalui teknologi digital.


Komunitas ini mencerminkan adanya kesamaan-kesamaan tertentu yang mendasari mengapa mereka membentuk sebuah kelompok sosial, dengan interaksi yang melampaui batas-batas geografis.



3. Organisasi Bisnis dan Jaringan Profesional


Organisasi bisnis yang dimaksudkan di sini adalah jalinan kerjasama yang didasari atas kepentingan bisnis atau perdagangan antara produsen dan distributor atau antar pedagang dan pembeli yang berada pada wilayah yang berbeda tetapi membangun kerjasama yang saling menguntungkan.



Jaringan profesional di platform seperti LinkedIn, di mana individu memanfaatkan koneksi sosial dan sumber daya untuk karier dan pengembangan profesional.



Organisasi ini menunjukkan bagaimana agen menggunakan dan memodifikasi sumber daya dan struktur sosial untuk mencapai tujuan ekonomi dan profesional.



E. Kesimpulan


Anthony Giddens memberikan perspektif dinamis tentang pembentukan dan fungsi kelompok sosial melalui teori strukturasi. Kelompok sosial menurut Giddens terbentuk melalui interaksi antara agen dan struktur, dengan agen memiliki kapasitas refleksif untuk menilai dan menyesuaikan tindakan mereka.


Karakteristik utama kelompok sosial dalam pandangan Giddens meliputi dualitas struktur serta penggunaan sumber daya. Realitas kelompok sosial ini terlihat dalam gerakan sosial, komunitas digital atau organisasi bisnis yang semuanya menunjukkan bagaimana agen dan struktur berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam konteks sosial yang terus berubah.






4. David Harvey


A. Biografi Singkat David Harvey


David Harvey adalah seorang ahli geografi dan teoretikus sosial yang terkenal dengan karyanya tentang kapitalisme, urbanisasi, dan perubahan sosial. Ia lahir pada tanggal 31 Oktober 1935 di Gillingham, Inggris, dan memperoleh gelar Ph.D. dari Universitas Cambridge. 


Harvey mengajar di berbagai universitas terkemuka, termasuk Johns Hopkins University dan City University of New York (CUNY). 


Ia telah menulis banyak buku berpengaruh, seperti "Social Justice and the City," "The Condition of Postmodernity," dan "A Brief History of Neoliberalism," yang membahas dampak kapitalisme dan neoliberalisme pada masyarakat dan ruang kota.







B. Pengertian Kelompok Sosial Menurut David Harvey


Dalam perspektif David Harvey, kelompok sosial adalah entitas yang dibentuk melalui hubungan sosial yang diatur oleh dinamika kapitalisme dan urbanisasi. Kelompok sosial sering kali terbentuk berdasarkan kepentingan ekonomi, kelas sosial, dan ruang geografis.


Harvey menekankan bahwa kapitalisme memainkan peran penting dalam proses pembentukan struktur dan dinamika kelompok sosial, dengan kota sebagai arena utama di mana proses ini terjadi.




C. Proses Pembentukan Kelompok Sosial Menurut David Harvey



1. Kapitalisme dan Kelas Sosial


Kapitalisme menciptakan stratifikasi kelas sosial berdasarkan kepemilikan modal dan akses terhadap sumber daya ekonomi. Kelompok sosial terbentuk di sekitar kelas sosial yang berbeda, dengan dinamika kekuasaan yang diatur oleh distribusi modal.



2. Urbanisasi dan Ruang Kota


Kota adalah tempat di mana dinamika kapitalisme paling jelas terlihat. Urbanisasi mempengaruhi pembentukan kelompok sosial melalui pengelompokan geografis berdasarkan kelas sosial, pekerjaan, dan akses terhadap layanan dan infrastruktur.


3. Proses Akumulasi dan Dispossession


Proses akumulasi modal dan dispossession (pengusiran atau pemiskinan) menciptakan kelompok sosial yang berbeda, dengan kelompok yang memiliki modal mengkonsolidasikan kekuasaan dan kelompok yang tersingkirkan menjadi marginal.



4. Perlawanan dan Mobilisasi Sosial


Perlawanan terhadap ketidakadilan ekonomi dan sosial sering kali memicu mobilisasi sosial, di mana kelompok-kelompok sosial yang terpinggirkan berorganisasi untuk memperjuangkan hak dan keadilan. Proses ini juga membentuk dan memperkuat kelompok sosial.




D. Karakteristik Kelompok Sosial Menurut David Harvey



Berbasis Kelas Sosial


Kelompok sosial dalam pandangan Harvey sering kali dibentuk berdasarkan kelas sosial, dengan dinamika kekuasaan yang diatur oleh distribusi modal dan akses terhadap sumber daya ekonomi.



Pengelompokan Geografis


Kelompok sosial terlokalisasi dalam ruang geografis tertentu, terutama di kota-kota, di mana akses terhadap layanan, infrastruktur, dan ruang publik memainkan peran penting dalam pembentukan kelompok.




Dinamika Kapitalisme


Struktur dan dinamika kelompok sosial sangat dipengaruhi oleh proses kapitalisme, termasuk akumulasi modal, urbanisasi, dan dispossession.




Mobilisasi Sosial


Kelompok sosial sering kali terlibat dalam mobilisasi sosial dan perlawanan terhadap ketidakadilan ekonomi dan sosial. Ini menciptakan solidaritas dan identitas kolektif di antara anggota kelompok.



Ketidakadilan Spasial


Ketidakadilan dalam distribusi ruang dan sumber daya kota menciptakan ketegangan dan konflik sosial, yang menjadi karakteristik penting dalam pembentukan kelompok sosial.




E. Realitas Kelompok Sosial dalam Masyarakat



Komunitas Kelas Pekerja


Komunitas kelas pekerja di kota-kota industri yang terbentuk berdasarkan pekerjaan, kelas sosial, dan akses terhadap perumahan dan layanan publik.


Komunitas ini menunjukkan bagaimana kapitalisme dan urbanisasi membentuk kelompok sosial berdasarkan kelas sosial dan pengelompokan geografis.



Gerakan Sosial dan Protes Kota


Gerakan sosial seperti Occupy Wall Street atau gerakan perumahan seperti yang terlihat di Barcelona dan Berlin, di mana kelompok sosial memobilisasi untuk menentang ketidakadilan ekonomi dan ruang.


Gerakan ini mencerminkan mobilisasi sosial sebagai respons terhadap dispossession dan ketidakadilan yang dihasilkan oleh kapitalisme.



Gentrifikasi dan Pengusiran


Proses gentrifikasi di kota-kota besar seperti New York atau San Francisco, di mana penduduk berpenghasilan rendah digusur oleh proses akumulasi modal yang meningkatkan harga properti.


Fenomena ini menunjukkan bagaimana dinamika kapitalisme menciptakan kelompok sosial yang terpinggirkan melalui dispossession dan ketidakadilan spasial.



Komunitas Kelas Atas dan Enklaf Eksklusif


Enklaf eksklusif di kota-kota besar, seperti Beverly Hills di Los Angeles atau Knightsbridge di London, di mana kelompok sosial kaya mengkonsolidasikan kekuasaan dan akses terhadap sumber daya.


Kelompok sosial ini menunjukkan bagaimana akumulasi modal menciptakan ketimpangan sosial dan spasial di lingkungan perkotaan.




F. Kesimpulan


David Harvey memberikan wawasan penting tentang pembentukan kelompok sosial dalam konteks kapitalisme dan urbanisasi. Menurut Harvey, kelompok sosial dibentuk berdasarkan dinamika kapitalisme dan kelas sosial, dengan kota sebagai arena utama di mana proses ini terjadi. Proses pembentukan kelompok sosial melibatkan kapitalisme dan kelas sosial, urbanisasi dan ruang kota, akumulasi dan dispossession, serta mobilisasi sosial.


Karakteristik utama kelompok sosial dalam pandangan Harvey adalah berbasis kelas sosial, pengelompokan geografis, dinamika kapitalisme, mobilisasi sosial, dan ketidakadilan spasial. Realitas kelompok sosial ini terlihat dalam komunitas kelas pekerja, gerakan sosial dan protes kota, gentrifikasi dan pengusiran, serta komunitas kelas atas dan enklaf eksklusif, menunjukkan bagaimana kapitalisme dan urbanisasi membentuk struktur dan dinamika sosial dalam masyarakat modern.




Kata Penutup atau Kesimpulan


Dalam era digital, terjadi transformasi kelompok sosial yang signifikan dibandingkan dengan bentuk  kelompok sosial klasik yang telah kita pelajari sebelumnya. Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan bersosialisasi, menciptakan kelompok sosial yang lebih fleksibel, dinamis, dan sering kali sementara.


Para sosiolog kontemporer seperti Zygmunt Bauman, Manuel Castells, Anthony Giddens, dan David Harvey memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana perubahan ini terjadi dan bagaimana kita dapat memahaminya. 


Bauman dengan konsep "liquid modernity" menggambarkan ketidakstabilan dan fleksibilitas dalam kelompok sosial modern. Castells dengan "network society" menunjukkan bagaimana teknologi informasi menjadi katalisator utama dalam pembentukan kelompok sosial yang terhubung secara global. Giddens dengan teori strukturasi menjelaskan interaksi dinamis antara agen dan struktur sosial dalam konteks digital. Sementara itu, Harvey menyoroti peran kapitalisme dan urbanisasi dalam membentuk kelompok sosial berdasarkan kelas dan ruang geografis.



Poin-Poin Utama Transformasi Kelompok Sosial


  1. Perubahan Struktural dan Dinamika Sosial: Kelompok sosial di era digital menunjukkan perubahan struktural dan dinamika yang lebih cair, fleksibel, dan adaptif dibandingkan dengan kelompok sosial klasik. Teknologi digital dan media sosial memfasilitasi konektivitas global dan interaksi tanpa batas geografis.
  2. Peran Teknologi Informasi: Teknologi informasi, khususnya internet dan media sosial, memainkan peran kunci sebagai katalisator dalam pembentukan kelompok sosial baru. Jaringan digital memungkinkan individu terhubung berdasarkan minat, tujuan, dan kebutuhan tertentu.
  3. Identitas dan Mobilisasi Kolektif: Identitas kelompok sosial dibentuk dan dipertahankan melalui komunikasi dan interaksi online. Mobilisasi sosial menjadi lebih cepat dan efektif melalui platform digital, memungkinkan aksi kolektif yang lebih luas dan terorganisir.
  4. Kapitalisme dan Urbanisasi: Kapitalisme dan urbanisasi memainkan peran penting dalam pembentukan kelompok sosial, dengan kota sebagai pusat dinamika ini. Proses akumulasi modal, dispossession, dan ketidakadilan spasial menciptakan ketegangan dan konflik sosial yang membentuk kelompok sosial berdasarkan kelas dan ruang.



Relevansi dan Tantangan



Memahami transformasi kelompok sosial dalam era digital adalah penting untuk mengapresiasi dinamika sosial yang kompleks di dunia modern. Ini membantu kita mengenali tantangan dalam menjaga kohesi sosial, menangani ketidakadilan, dan mengelola perubahan yang terus-menerus dalam struktur sosial kita.


Dengan pengetahuan yang diperoleh dari pandangan para sosiolog kontemporer, kita dapat lebih baik dalam menganalisis dan memahami realitas sosial di era digital. Semoga wawasan ini memberikan perspektif baru bagi para siswa dalam memahami fenomena kelompok sosial zaman sekarang agar mampu  mempersiapkan diri untuk berpartisipasi aktif dalam komunitas digital dan dunia yang terus berkembang.



Penutup


Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa perubahan dalam kelompok sosial mencerminkan evolusi masyarakat kita yang lebih luas. Teruslah belajar dan menggali lebih dalam tentang bagaimana dinamika sosial ini mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari dan bagaimana kita dapat beradaptasi dan berkontribusi positif di tengah perubahan yang terus berlangsung.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url