Mengintip Kehidupan di Taman Nasional Komodo: Menelusuri Keberagaman Hewan yang Mengagumkan
tempatguru.com. Sudah pasti bahwa Taman
Nasional adalah rumah alami Komodo Dragon. Namun, sesungguhnya masih banyak
hewan atau fauna yang menghuni Taman Nasional Komodo. Untuk itulah kami
menampilkan jenis binatang atau fauna yang menghuni Taman Nasional Komodo. Ayo
mari kita Mengintip Kehidupan di Taman Nasional Komodo: Menelusuri
Keberagaman Hewan yang Mengagumkan.
Keanekaragaman Fauna TNK
Di bawah ini kami kemukakan penghuni Taman Nasional Komodo untuk
menginformasikan bahwa Taman Nasional Komodo bukan hanya dihuni oleh Kadal
Raksasa Komodo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Komodo Dragon.
Ada banyak jenis hewan lain yang merupakan penghuni tetap TNK dan berbagai
wilayah dengan sang maskot, Komodo Dragon.
1. Varanus Komodoensis
Iklim dan topografi Taman Nasional Komodo adalah faktor penentu
eksisnya hewan purba seangkatan dinosaurus ini |
Sudah pasti TN. Komodo dihuni oleh "Varanus Komodoensis" yang menjadi maskot TNK. Komodo adalah kadar terbesar di dunia dengan
panjang yang bisa mencapai 3.08 meter dan berat lebih maksimal 198 pounds (90
kilogram).
Saat ini, terdapat 4.647 ekor komodo di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Diantaranya 2.065 ekor terdapat di Pulau Komodo, 2.355 ekor di Pulau Rinca,
131 ekor di Pulau Gili Motang dan 95 ekor di Pulau Nusa Kode. Sedangkan di
Pulau Padar komodo tidak ditemukan lagi. Komodo dapat ditemukan hampir di
semua tempat di Komodo, Rinca, Gili Motang dan Nusa Kode. Mereka dapat
ditemukan baik di hutan hujan, dalam savanna maupun di pantai.
2. Mamalia
Taman Nasional dihuni oleh sejumlah jenis mamalia yang beranekaragam. Mamalia
itu merupakan "makanan" Komodo Dragon.
Di bawah ini kami kemukakan sejumlah mamalia penghuni Taman Nasional Komodo.
Penyusutan jumlahnya cukup memprihatinkan di tengah maraknya perburuan liar
yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab.
Dikhawatirkan penyusutan itu akan berpengaruh pada keberadaan Komodo Dragon di
masa-masa yang akan datang. Semoga dengan tekanan dan pengawasan yang kuat
dari masyarakat, pihak yang paling bertanggungjawab atas keberlangsungan Taman
Nasional Komodo dapat mengambil tindakan tegas baik bagi pelaku perburuan liar
maupun petugas yang "mengizinkan" tindakan itu dilakukan.
a. Rusa Timor
Di Taman Nasional Komodo, rusa timor merupakan satwa mangsa utama komodo.
Populasi rusa timor di Taman Nasional Komodo diperkirakan mencapai
1.500-2.000 ekor, tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar.
Rusa timor di Taman Nasional Komodo hidup di habitat savana dan hutan hujan
tropis.
Populasi rusa timor di Taman Nasional Komodo diperkirakan mencapai
1.500-2.000 ekor, tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar.
Rusa timor di Taman Nasional Komodo hidup di habitat savana dan hutan hujan
tropis.
Rusa timor merupakan hewan herbivora yang memakan berbagai jenis tumbuhan,
seperti rumput, daun, dan buah-buahan. Rusa timor bereproduksi secara
musiman, dengan puncaknya pada bulan Oktober-November. Masa kehamilan rusa
timor berlangsung sekitar 7 bulan, dan menghasilkan 1-2 anak per kelahiran.
Populasi rusa timor di Taman Nasional Komodo saat ini mengalami penurunan.
Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan populasi rusa timor antara lain:
Perburuan liar, penebangan liar, perubahan iklim.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi
populasi rusa timor di Taman Nasional Komodo, antara lain: Penegakan hukum
terhadap perburuan liar, Kampanye penyadaran masyarakat tentang pentingnya
konservasi rusa timor, Pemantauan populasi rusa timor secara berkala.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian rusa
timor di Taman Nasional Komodo.
Rusa timor merupakan bagian penting dari ekosistem Taman Nasional Komodo.
Rusa timor merupakan sumber makanan bagi komodo, dan juga membantu
menyebarkan biji-bijian dari tanaman yang dimakannya. Dengan menjaga
kelestarian rusa timor, kita juga turut menjaga kelestarian komodo dan
ekosistem Taman Nasional Komodo secara keseluruhan.
Selain Komodo, terdapat beberapa jenis mamalia, antara lain rusa (Cervus
timorensis), anjing hutan (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), Monyet ekor
panjang (Macaca fascicularis), kuda liar (Equus caballus), kerbau liar
(Bubalus bubalis), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besar Rinca
(Ratus ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.)
b. Kuda Liar Komodo
Tidak terlalu banyak jumlahnya, tetapi sangat penting dalam melestarikan keseimbangan ekosistem Taman Nasional Komodo |
Kuda liar di Taman Nasional Komodo merupakan salah satu satwa endemik
Indonesia yang hanya ditemukan di pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur, yaitu
Flores, Rinca, dan Padar. Populasi kuda liar di Taman Nasional Komodo
diperkirakan mencapai 200-300 ekor.
Kuda liar di Taman Nasional Komodo hidup di habitat savana dan hutan hujan
tropis. Kuda-kuda ini merupakan hewan herbivora yang memakan berbagai jenis
tumbuhan, seperti rumput, daun, dan buah-buahan.
Kuda liar di Taman Nasional Komodo merupakan hewan sosial yang hidup
berkelompok. Kelompok kuda liar biasanya terdiri dari 10-20 ekor kuda.
Populasi kuda liar di Taman Nasional Komodo saat ini mengalami penurunan.
Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan populasi kuda liar antara lain:
Perburuan liar, Penebangan liar, Perubahan iklim.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi
populasi kuda liar di Taman Nasional Komodo, antara lain: Penegakan hukum
terhadap perburuan liar, Kampanye penyadartahuan masyarakat tentang
pentingnya konservasi kuda liar, Pemantauan populasi kuda liar secara
berkala.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian kuda liar
di Taman Nasional Komodo. Kuda liar merupakan bagian penting dari ekosistem
Taman Nasional Komodo. Kuda liar merupakan sumber makanan bagi
predator, komodo, dan juga membantu menyebarkan biji-bijian dari
tanaman yang dimakannya. Dengan menjaga kelestarian kuda liar, kita juga
turut menjaga kelestarian ekosistem Taman Nasional Komodo secara
keseluruhan.
c. Kerbau Liar Komodo
Kerbau liar adalah buruan favorit Komodo Dragon. Biasa Komodo menggigit kaki kerbau dan membiarkan kerbau berlari. Namun bisanya akan mematikan kerbau sehingga Komodo bisa menyantapnya kemudian |
Kerbau liar di Taman Nasional Komodo merupakan salah satu satwa endemik
Indonesia yang hanya ditemukan di pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur, yaitu
Flores, Rinca, dan Padar. Populasi kerbau liar di Taman Nasional Komodo
diperkirakan mencapai 100-200 ekor.
Kerbau liar di Taman Nasional Komodo hidup di habitat savana dan hutan hujan
tropis. Kerbau-kerbau ini merupakan hewan herbivora yang memakan berbagai
jenis tumbuhan, seperti rumput, daun, dan buah-buahan.
Kerbau liar di Taman Nasional Komodo merupakan hewan sosial yang hidup
berkelompok. Kelompok kerbau liar biasanya terdiri dari 10-20 ekor kerbau.
Populasi kerbau liar di Taman Nasional Komodo saat ini mengalami penurunan.
Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan populasi kerbau liar antara lain:
Perburuan liar, Penebangan liar, Perubahan iklim.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi
populasi kerbau liar di Taman Nasional Komodo, antara lain: Penegakan hukum
terhadap perburuan liar, Kampanye penyadartahuan masyarakat tentang
pentingnya konservasi kerbau liar, Pemantauan populasi kerbau liar secara
berkala.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian kerbau
liar di Taman Nasional Komodo.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang kerbau liar di Taman Nasional
Komodo:
- Kerbau liar di Taman Nasional Komodo memiliki warna yang beragam, mulai dari hitam, putih, cokelat, hingga krem.
- Kerbau liar di Taman Nasional Komodo memiliki ukuran yang lebih kecil dari kerbau domestik.
- Kerbau liar di Taman Nasional Komodo memiliki kemampuan berlari yang sangat cepat.
- Kerbau liar merupakan bagian penting dari ekosistem Taman Nasional Komodo.
d. Babi hutan & Anjing Liar
Babi hutan dan anjing liar adalah dua jenis mamalia karnivora yang hidup
di Taman Nasional Komodo. Keduanya merupakan hewan penting dalam ekosistem
taman nasional ini.
Populasi babi hutan di Taman Nasional Komodo diperkirakan mencapai
1.000-2.000 ekor. Babi hutan di Taman Nasional Komodo hidup di habitat
savana dan hutan hujan tropis. Babi-babi ini merupakan hewan karnivora
yang memakan berbagai jenis hewan, seperti rusa, kerbau, dan
kuda.Perubahan jenis makanan ini disebabkan karena adaptasi ekologis babi
hutan dan menjadi ancaman tersendiri bagi kelangsungan hidup Komodo
Dragon.
Babi hutan di Taman Nasional Komodo merupakan hewan sosial yang hidup
berkelompok. Kelompok babi hutan biasanya terdiri dari 10-20 ekor babi.
Selain rusa timor, kerbau, kuda dan babi hutan, Taman Nasional Komodo
memiliki penghuni lain, yaitu anjing hutan.
Semula, anjing hutan yang ada di Taman Nasional Komodo adalah anjing
pemburu yang ditinggalkan oleh para pemburu liar. Saat ini, anjing liar
merupakan predator penting dalam ekosistem Taman Nasional Komodo. Anjing
liar membantu mengendalikan populasi rusa, kerbau, dan kuda liar.
Perburuan liar merupakan ancaman terbesar bagi babi hutan dan anjing liar.
Babi hutan dan anjing liar sering diburu untuk diambil dagingnya.
Penebangan liar juga menjadi ancaman bagi babi hutan dan anjing liar.
Penebangan liar menyebabkan hilangnya habitat babi hutan dan anjing liar.
Perubahan iklim juga menjadi ancaman bagi babi hutan dan anjing liar.
Perubahan iklim menyebabkan perubahan pola iklim dan cuaca, yang dapat
berdampak pada ketersediaan makanan dan habitat babi hutan dan anjing
liar.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi babi
hutan dan anjing liar di Taman Nasional Komodo dengan berbagai cara.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian babi
hutan dan anjing liar di Taman Nasional Komodo.
Dengan menjaga kelestarian babi hutan dan anjing liar, kita juga turut
menjaga kelestarian ekosistem Taman Nasional Komodo secara keseluruhan.
Babi hutan, salah satu mangsa Komodo dan kehadiran Anjing liar menjadi berkah bagi kelangsungan hidup Komodo Dragon di Taman Nasional Komodo |
Dengan liurnya yang penuh bakteri, Komodo mampu melumpuhkan binatang yang jauh
lebih besar dari badannya.
Makanan yang cukup tersedia di alam liar membuat binatang langka Komodo Dragon tetap eksis hingga kini |
Dengan liurnya yang penuh bakteri, Komodo mampu melumpuhkan binatang yang jauh
lebih besar dari badannya.
Jelas, walaupun tandus dan kering, Taman Nasional Komodo menyimpan potensi
kehidupan yang beranekaragam. Dan yang menduduki puncak rantai makanan, tentu
saja adalah Komodo itu sendiri.
3. Jenis-jenis Burung
Paling tidak tercatat terdapat 111 jenis burung, antara lain burung gosong
(Megapodius reinwardt).
Burung gosong kaki merah merupakan salah satu kekayaan fauna yang dimiliki
oleh Taman Nasional Komodo. Burung ini tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca,
dan Gili Motang.
Berbeda dengan burung lain yang pada umumnya meletakkan telur di atas sarang
di pohon, burung gosong adalah pembuat rumah bawah tanah yang pandai. Ia
biasanya menggali tanah dan membuat gundukan agar bisa bertelur. "Rumahnya"
bisa cukup besar, berdiameter sampai 2 meter dengan ketinggian bisa mencapai 2
meter.
Sarang Burung Gosong berupa lobang tanah yang telah digunduk adalah tempat paling aman bagi anak-anak Komodo Dragon berlindung dari serangan predator di alam liar |
Nah, sarang gundukan ini menjadi salah satu sumber penting untuk komodo betina
untuk meletakkan telur-telurnya. Antara komodo dan burung gosong terbentuk
simbiosis parasitisma dalam hal penggunaan sarang gundukan. Mengingat
mayoritas komodo betina menggunakan sarang burung gosong sebagai tempat untuk
bertelur, maka kelestarian dari komodo secara tidak langsung bergantung dari
kelestarian dari burung gosong.
Burung Kakatua jambul kuning, salah satu penghuni Taman Nasional Komodo |
Kakatua-kecil jambul-kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua sulphurea adalah
burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm. Burung ini hampir semua
bulunya berwarna putih. Di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang
dapat ditegakkan. Berparuh hitam, kulit di sekitar matanya berwarna kebiruan
dan kakinya berwarna abu-abu. Bulu-bulu terbang dan ekornya juga berwarna
kuning. Burung betina serupa dengan burung jantan.
Pakan unggas cerdas dan gemar berkawanan ini terdiri dari biji-bijian, kacang,
dan aneka buah-buahan. Burung betina menetaskan antara dua sampai tiga telur
dalam sarangnya di lubang pohon.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus
berlanjut untuk perdagangan, serta daerah dan populasi dimana burung ini
ditemukan sangat terbatas, kakatua-kecil jambul-kuning dievaluasikan sebagai
burung yang harus mendapat perlindungan hukum.
Burung Pergam Hijau, salah satu penghuni Taman Nasional Komodo |
Juga terdapat burung perkutut, tekukur dan pergam hijau. Burung Pergam hijau
berukuran besar, kira-kira 45 cm dan kepala, lehet serta tubuh bagian bawah
abu-abu agak merah jambu pucat. Penutup ekor bagian bawah merah-coklat. Tubuh
bagian atas hijau gelap dengan warna pelangi perunggu mengkilap.Iris coklat
kemerahan; paruh biru abu-abu; dan kaki merah gelap. Suaranya adalah derukan
menggema keras dan dalam : hu-hu-hu-hu-hu, cek tajam sewaktu berkelahi dan
kru-kruuuuu yang keras.
Ukurang tubuh yang relatif kecil membuat burung ini menjadi raja dalam memburu mangsanya berupa ikan kecil dan udang |
Burung ini menetap di tempat bertengger komunal dan mencari makan dalam
kelompok-kelompok
kecil. Terbang sangat kuat, sering terbang di antara pulau kecil. Mencari
makan pada pohon yang tinggi. Terlihat jelas sewaktu bertengger atau ketika
mencari makan pada pohon yang tinggi.
Juga terdapat burung raja udang. Raja-udang merupakan burung yang berukuran
kecil hingga sedang.Sebagian jenis raja-udang hidup tak jauh dari air.
Sebagian jenis lagi hidup di pedalaman hutan.
Raja-udang perairan memburu ikan, kodok dan serangga. Bertengger diam-diam di
ranting kering atau di bawah lindungan dedaunan dekat air, burung ini dapat
tiba-tiba menukik dan menyelam ke air untuk memburu mangsanya.
Masih terdapat banyak burung yang lain lagi.
4. Reptil
Salah satu ular berbisa yang harus dihindari. Karena itu, ikuti kata-kata pemandu lokal saat berwisata ke Taman Nasional Komodo |
Taman Nasional Komodo merupakan habitat bagi sekitar 50 spesies ular,
termasuk ular berbisa dan tidak berbisa.
Beberapa jenis ular yang paling umum ditemukan di Komodo antara lain:
- Ular kobra (Naja sp.) adalah ular berbisa yang ditemukan di berbagai habitat di Indonesia, termasuk Taman Nasional Komodo. Ular kobra memiliki taring yang panjang dan dapat menyemburkan bisanya hingga jarak 2 meter.
- Ular pit viper (Crotalinae) adalah kelompok ular berbisa yang memiliki lubang di antara mata dan lubang hidungnya. Ular pit viper memiliki bisa yang mematikan dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
- Ular sanca (Pythonidae) adalah ular besar yang tidak berbisa. Ular sanca dapat tumbuh hingga panjang 10 meter dan memakan berbagai jenis mangsa, termasuk mamalia, burung, dan reptil lainnya.\
- Ular weling (Bungarus candidus) adalah ular berbisa yang ditemukan di berbagai habitat di Asia Tenggara, termasuk Taman Nasional Komodo. Ular weling memiliki bisa yang sangat mematikan dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
- Ular hijau ekor merah (Cryptelytrops insularis) adalah ular berbisa yang ditemukan di berbagai habitat di Indonesia, termasuk Taman Nasional Komodo. Ular hijau ekor merah memiliki bisa yang dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Ular memainkan peran penting dalam ekosistem Komodo sebagai predator dan
mangsa. Ular berbisa membantu mengendalikan populasi mangsanya, seperti rusa
dan babi hutan. Ular tidak berbisa membantu mengendalikan populasi hama,
seperti tikus dan kadal.
Warna kulitnya adalah kamuflase sempurna ular Kaka Botek ini di alam liar Taman Nasional Komodo. Ikuti arahan pemandu lokal bila sedang berwisata ke Taman Nasional Komodo |
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari gigitan ular di Taman
Nasional Komodo:
- Kenakan sepatu bot dan celana panjang yang panjang saat hiking di hutan.
- Hindari berjalan di area semak-semak dan pepohonan.
- Jangan sentuh ular, bahkan jika Anda yakin itu tidak berbisa.
- Jika Anda digigit ular, segera cari pertolongan medis.
Penutup
Kita telah mengintip kehidupan di Taman Nasional Komodo: menelusuri
keberagaman hewan yang mengagumkan.
Nyatanya Taman Nasional memiliki kekayaan hayati yang beragam, tidak terbatas
hanya Komodo Dragon. Ada berbagaimacam jenis hewan yang mensuport
keberlangsungan hidup Komodo.
Semuanya bisa Anda saksikan ketika Anda mengunjungi Taman Nasional Komodo.
Taman Nasional Komodo memiliki kehidupan yang beragam dan harus dilestarikan
demi keberlanjutan Komodo Dragon itu sendiri.